Kamis, 30 Juni 2016

Vector Video Standards

Vector Video Standards
Yadi Heryadi – 151251177


V
ektor Video Standards? pasti Anda asing mendengar kalimat Vector Video Standards?  untuk lebih mengenal apa itu Vector Video Standards di esai ini saya akan jelaskan secara sederhana apa itu Vector Video Standards.
Berbagai mode tampilan telah digunakan dalam sejarah televisi dan komputer pribadi atau PC. Salah satu menampilkan elektronik paling awal adalah tabung sinar katoda (CRT), pada tahun 1855 ditemukan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman, Heinrich Geibler.



CRT terdiri dari pistol elektron yang membentuk gambar dengan menembakkan elektron ke layar fosfor berlapis. CRT paling awal adalah monokrom dan digunakan terutama dalam osiloskop dan televisi hitam dan putih.


Warna CRT komersial pertama diproduksi pada tahun 1954. 


CRT adalah teknologi layar yang yang paling populer digunakan di televisi dan monitor komputer selama lebih dari setengah abad, tetapi itu tidak sampai tahun 2000-an bahwa LCD dan OLED mulai secara bertahap menggantikan mereka juga.


Lalu apa itu Vektor Video Standards dan apa hubungannya dengan sejarah ditemukannya tabung sinar katoda (CRT)? Mari kita ketahui dulu dari pengertian dari Vector Video Standards dan hubungan dengan CRT.
Vector Video Standards adalah perbandingan-perbandingan dari resolusi video yang dikenal dengan garis aspek rasio yang relevan, sehingga dijadikan garis-garis sebagai peta konsep kumpulan perbandingan-perbandingan dari resolusi video.


Aspek rasio 4:3 biasa dipakai pada televisi CRT dan monitor komputer tradisional. Maka dari itu hubungan sejarah membuktikan bahwa aspek rasio 4:3 yang pertama kali digunakan dalam tampilan televisi dan monitor.
Sebelum pada materi inti saya akan menjelaskan dulu apa itu pixel, Piksel adalah unsur gambar atau representasi sebuah titik terkecil dalam sebuah gambar grafis yang dihitung per inci.
PPI adalah satuan banyaknya piksel dalam inchi. Semakin besar ppi maka semakin jernih pula layar tersebut. Hal ini berpengaruh terhadap kualitas gambar/video yang ditampilkan, serta kemampuan grafis untuk bermain game.
Menghitung ketajaman layar:

Lanjut kepada materi inti,  saya akan menjelaskan isi dari Vector Video Standards.


Dari gambar tersebut dapat kita klasifikasikan dari warna, garis garis serta penunjukan titik sebagai batas. Yang berarti warna adalah klasifikasi penamaan dari sebuah kualitas video, garis-garis adalah tinggi,lebar dan diagonal ukuran video. Dan titik yang ditunjuk adalah batas ukuran video
Mari kita bahas dari warna merah dahulu, warna merah mempunyai aspek rasio 4:3.

Nama Kualitas Video
Resolusi Tampilan (Pixel)
QVGA
320 x 240
VGA
640 x 480
PAL
768 x 576
SVGA
800 x 600
XGA
1024 x 768
SXGA+
1400 x 1050
UXGA
1600 x 1200
QXGA
2048 x 1536
1.      QVGA (Quarter Video Graphics Array)
Quarter VGA merupakan ukuran separuh dari pada VGA yang memiliki resolusi sebesar 320 x 240 Pixels. QVGA merupakan standart turunan dari standart VGA.
Karena ukuran standart display resolusi yang kecil maka QVGA biasa dipasang pada peralatan-peralatan yang mudah digenggam seperti ponsel maupun kamera digital, QVGA pada layar terpasang pada tampilan mode portrait atau landscape.
2.      VGA (Video Graphics Array)
VGA merupakan kepanjangan dari Video Graphic Array yakni sebuah standart tampilan yang pertama kali dibuat oleh IBM  untuk kepentingan sistem komputerisasi mereka pada tahun 1987, VGA memiliki resolusi sebesar 640x480 pixels.
Karena kualitas tampilan sebuah image tergantung pada banyaknya pixel-pixel maka tampilan layar VGA lebih solid karena menyajikan kepadatan warna lebih dengan metode menggunakan empat pixel untuk menyajikan satu pixel, selain itu juga tampilan layar VGA sendiri dapat menstimulasi seperti ukuran QVGA atau istilahnya downscaling yakni dapat diperkecil menuju ukuran QVGA, sedangkan kebalikannya QVGA tidak dapat diperbesar tampilannya menuju VGA.
3.      PAL (Pharse Alternating Line)
PAL, kependekan dari phase-alternating line, (bahasa Indonesia: garis alternasi fase), adalah sebuah encoding berwarna digunakan dalam sistem televisi broadcast, digunakan di seluruh dunia kecuali Amerika, beberapa di Asia Timur (yang menggunakan NTSC), sebagian Timur Tengah dan Eropa Timur, dan Perancis (yang menggunakan SECAM, walaupun kebanyakan dari mereka telah memulai proses menggunakan PAL). PAL dikembangkan di Jerman oleh Walter Bruch, yang bekerja di Telefunken, dan pertama kali diperkenalkan pada 1967.
4.      SVGA (Super Video Graphics Array)
Pengertian SVGA (Super Video Graphics Array) adalah pengembangan dari VGA, menampilkan resolusi 800x600 pixel pada Monitor 14 Inci dan 1200x1600 Pixel pada 20 inci.
5.      XGA (Extended Graphics Array)
Standar antar muka  grafis milik IBM pada resolusi 1024x768 denagan 256 warna.
6.      SXGA+ (Super Extended Graphics Array PLUS)
Digunakan pada 14 inch (360 mm) dan 15 inch (380mm) layar LCD notebook dan beberapa layar yang lebih kecil, sampai pentahapan lebar lebar pasar akhirnya 4:3 menampilkan aspek.
7.      UXGA (Ultra Extended Graphics Array)
Ini adalah resolusi asli bagi banyak 20" monitor LCD, dan mode yang direkomendasikan untuk beberapa high end 21" CRT.
8.      QXGA (Quad Extended Graphics Array)
Ini adalah resolusi tertinggi yang umumnya dapat ditampilkan pada monitor komputer analog (paling CRT ), dan resolusi tertinggi bahwa kartu video yang paling analog dan layar lainnya hardware transmisi (kabel, kotak switch, penguat sinyal) dinilai untuk (pada 60 penyegaran Hz). 24bit warna membutuhkan 9 MB memori video (dan bandwidth transmisi) untuk satu frame. Juga resolusi asli menengah sampai besar generasi terbaru (2012), standar aspek komputer tablet.
Selanjutnya kita bahas klasifikasi dari warna ungu, warna ungu mempunyai ukuran kualitas video dengan aspek rasio 8:5 atau 16:10.

Nama Kualitas Video
Resolusi Tampilan (Pixel)
CGA
320 x 200
WXGA
1280 x 800
WSXGA+
1680 x 1050
WUXGA
1920 x 1200
WQXGA
2560 x 1600

1.      CGA (Color Graphics Adapter)
Diperkenalkan pada tahun 1981 oleh IBM, sebagai standar layar warna pertama untuk PC IBM. Standar kartu grafis CGA yang dilengkapi dengan 16 kB Video RAM .
2.      WXGA (Widescreen Extended Graphics Array)
Sebuah versi macam format XGA. Rasio aspek layar ini adalah umum di komputer notebook.
3.      WSXGA+  (Widescreen Super Extended Graphics Array Plus)
Sebuah versi macam format SXGA +, resolusi asli untuk banyak monitor 22" widescreen LCD, juga digunakan dalam lebih besar, komputer notebook layar lebar.
4.      WUXGA (Widescreen Ultra Extended Graphics Array)
Sebuah versi macam format UXGA. Aspek Rasio layar ini populer di high-end 15" dan 17" komputer notebook layar lebar , serta pada banyak monitor 23-27" LCD layar lebar. Ini juga merupakan resolusi populer untuk proyektor bioskop rumah, selain 1080p, untuk menunjukkan bukanlayar lebar sedikit lebih tinggi dari layar lebar ( dan karena itu juga sedikit lebih lebar daripada yang mungkin sebaliknya), dan resolusi tertinggi yang didukung oleh single-link DVI di kedalaman warna standar dan scan rate.
5.      WQXGA (Widescreen Quad Extended Graphics Array)
Sebuah versi dari format XGA, resolusi asli bagi banyak 30" widescreen monitor LCD. Juga, resolusi tertinggi yang didukung oleh dual-link DVI pada kedalaman warna (IE setidaknya 24 bpp dan 60 Hz) . Digunakan pada MacBook Pro dengan Retina display (13,3"). Membutuhkan 12 MB ​​memori/ bandwidth untuk satu frame.
Selanjutna klasifikasi warna Oranye mempunyai perbandingan 5:3.

Resolusi Tampilan (Pixel)
Resolusi Tampilan (Pixel)
WVGA
800 x 480
WXGA
1280 x 768

1.      WVGA (Wide Video Graphics Array)
Wide Video Graphics Array adalah resolusi layar dengan tinggi 480 pixel sama dengan VGA tapi lebih luas, seperti 720x480 (3:2), 800x480 (5:3), 848x480, 852x480, 853x480 atau 854x480 (16:9). Ini adalah resolusi umum di antara proyektor LCD dan perangkat kemudian portabel dan genggam internet (seperti MID dan Netbooks) karena mampu rendering situs web yang dirancang untuk 800 jendela lebar di halaman lebar. Contoh perangkat internet genggam, tanpa kemampuan telepon, dengan resolusi ini meliputi: Spice bintang nhance mi - 435, ASUS Eee PC seri 700, Dell XCD35, Nokia 770, N800, dan N810.
2.      WXGA (Wide Extended Graphics Array)
Wide Extended Graphics Array (Wide XGA atau WXGA) adalah satu set resolusi berasal dari standar layar XGA dengan memperluas ke aspek rasio layar lebar. WXGA umumnya digunakan untuk TV LCD dan monitor LCD komputer untuk presentasi layar lebar. Resolusi yang tepat yang ditawarkan oleh perangkat digambarkan sebagai "WXGA" bisa agak variabel karena proliferasi beberapa standar terkait erat dioptimalkan untuk kegunaan yang berbeda dan berasal dari basis yang berbeda.
Klasifikasi Warna biru dengan perbandingan 16:9 atau sering disebut dengan layar lebar.

Nama Kualitas Video
Resolusi Tampilan (Pixel)
FWVGA
854 x 480
HD 720
1280 x 720
HD 1080
1920 x 1080

1.      FWVGA (Full Wide Video Graphics Array)
FWVGA merupakan singkatan dari Full Wide VGA, tidak seperti WVGA yang harus mengcrop layar untuk menghasilkan aspek rasio 16:9.
2.      HD 720
Resolusi HD 1280x720 piksel berasal dari televisi definisi tinggi (HDTV), di mana ia awalnya digunakan 60 frame per detik. Dengan ratio 16:9 aspek itu adalah persis 2 kali lebar dan 1½ kali tinggi dari 4:3 VGA, yang berbagi aspek rasio dan 480 baris menghitung dengan NTSC. Oleh karena itu HD memiliki tepat 3 kali lebih banyak piksel VGA.
Resolusi ini kadang-kadang disebut sebagai 720p, meskipun p (yang merupakan singkatan dari progressive scan dan penting untuk format transmisi) tidak relevan untuk label resolusi layar digital.
Pada tahun 2000-an pertengahan, ketika teknologi HD digital dan debutnya standar pasar, jenis resolusi sangat sering dan biasa disebut (baik oleh masyarakat dan oleh pemasar) oleh ramah bermerek dan bersertifikat nama HD siap.
Beberapa layar telah dibangun yang benar-benar menggunakan resolusi ini native, paling mempekerjakan 16:9 panel dengan 768 baris bukan (WXGA), yang mengakibatkan angka ganjil piksel per baris, yaitu 1365⅓ dibulatkan ke 1360, 1364, 1366 atau bahkan 1376.
3.      HD 1080
The FHD atau Full HD resolusi 1920x1080 piksel dalam aspek rasio 16:9 dikembangkan sebagai transmisi HDTV dan format penyimpanan. Menggunakan interlacing, kebutuhan bandwidth sangat mirip dengan 720p. Jumlah pixel mereka kira-kira rasio 2:1, 9:4 persis. FHD adalah 3 kali lebar dan 2 1/4 kali tinggi dari 4:3 VGA.
Karena asal-usulnya, resolusi ini kadang-kadang disebut sebagai 1080i. Karena ada juga sinyal progresif dengan frame rate yang sama (tapi setengah tingkat lapangan efektif) sinyal yang lebih umum disebut 1080p.
Karena sebagian besar codec video menggunakan 16x16 atau 32x32 pixel blok makro sering ada kelebihan 8 jalur dikodekan, karena 16 × 68 = 32 × 34 = 1088.
Warna coklat dengan perbandingan 17:9.

Nama Kualitas Video
Resolusi Tampilan (Pixel)
2K
2048 x 1080

1.      2K (DLP Cinema Technology)
Digital Film standar Proyeksi.
Warna kuning dengan perbandingan 5:4.

Nama Kualitas Video
Resolusi Tampilan (Pixel)
SXGA
1280 x 1024
QSXGA
2560 x 2048

1.      SXGA (Super Extended Graphics Array)
SXGA memiliki resolusi monitor standar 1280x1024 piksel. Resolusi layar ini adalah "langkah berikutnya" atas resolusi XGA yang IBM dikembangkan pada tahun 1990.
Resolusi 1280x1024 bukan aspek rasio dari 4:3, tapi 5:4 (1,25:1 bukannya 1,333:1). Sebuah standar 4:3 monitor yang menggunakan resolusi ini akan memiliki empat persegi panjang daripada persegi piksel, yang berarti bahwa kecuali perangkat lunak mengkompensasi ini gambar akan terdistorsi, menyebabkan lingkaran muncul elips.
Ada 1280x960 resolusi kurang umum yang melindungi umum rasio aspek 4:3. Kadang-kadang secara tidak resmi disebut SXGA. Untuk menghindari kebingungan dengan "standar" SXGA. Di tempat lain 4 ini: Resolusi 3 juga disebut UVGA (Ultra VGA): Karena kedua belah pihak adalah dua kali lipat dari VGA istilah Quad VGA akan menjadi salah satu yang sistematis, tetapi hampir tidak pernah digunakan, karena initialism yang QVGA sangat terkait dengan makna alternatif Quarter VGA (320x240).
SXGA adalah resolusi asli yang paling umum dari 17 dan 19 di monitor LCD. Monitor LCD dengan resolusi native SXGA biasanya akan memiliki fisik 5:4, melestarikan 1:1 raspek  pixel.
Sony diproduksi 17 monitor CRT dengan 5:4 dirancang untuk resolusi ini. Itu dijual di bawah nama merek Apple.
SXGA juga resolusi populer untuk kamera ponsel, seperti Motorola Razr dan paling Samsung dan LG ponsel. Meskipun diambil alih oleh UXGA (2.0-megapixel) kamera baru, 1,3-megapiksel adalah yang paling umum di sekitar tahun 2007.
Setiap CRT yang dapat berjalan 1280x1024 juga dapat menjalankan 1280x960, yang memiliki standar rasio 4:3. Sebuah panel layar TFT datar, termasuk salah satu dirancang untuk 1280x1024, akan menunjukkan peregangan distorsi ketika diatur untuk menampilkan resolusi lain dari satu asli, seperti gambar perlu diinterpolasi agar sesuai garis layar tetap. Beberapa tampilan TFT tidak memungkinkan pengguna untuk menonaktifkan ini, dan akan mencegah bagian atas dan bawah layar dari yang digunakan memaksa "surat" format ketika diatur ke 4:3.
Resolusi 1280x1024 menjadi populer karena pada warna 24-bit itu cocok menjadi 4 megabyte RAM video. Pada waktu itu, memori sangat mahal. Menggunakan 1280x1024 pada kedalaman warna 24-bit diperbolehkan menggunakan 3,75 MB RAM video, pas dengan baik dengan ukuran chip yang VRAM yang tersedia pada saat (4 MB).(1280x1024) px × 8 bit / px ÷ 8 bit / byte ÷ 220 byte / MB = 1.25 MB(1280x1024) px × 24 bit / px ÷ 8 bit / byte ÷ 220 byte / MB = 3.75 MB
2.      QSXGA (Quad Super Extended Graphics Array)
QSXGA adalah resolusi layar 2560x2048 piksel dengan 5:4 . monitor grayscale dengan resolusi 2560x2048, terutama untuk penggunaan medis, tersedia dari planar Sistem (Dome E5) , Eizo (Radiforce G51), Barco (Nio 5, MP) , WIDE (IF2105MP) ,IDTech ( IAQS80F), dan mungkin orang lain. Menampilkan medis terbaru seperti Barco Coronis Fusion 10MP atau NDS Dome S10 memiliki resolusi panel asli 4096x2560. Ini didorong oleh dua DVI atau DisplayPort output dual-link. Mereka dapat dianggap dua mulus menampilkan QSXGA virtual mereka harus didorong secara bersamaan oleh kedua ganda link DVI atau DisplayPort sejak satu dual link DVI atau DisplayPort tidak bisa sendirian display 10 megapixel. Sebuah resolusi yang sama 2560x1920 (4:3) didukung oleh sejumlah kecil CRT display melalui VGA seperti Viewsonic P225f ketika dipasangkan dengan kartu grafis yang tepat.
Bagaimana? Cukup sederhana bukan penjelasan dari esay saya? sekarang udah tahu apa itu Vektor Video  Standards? Seperti itulah Vektor Video Standarsbagaimana sebuah garis dapat merancang sebuah pola yang dapat dijelaskan berkenaan dengan ukuran resolusi video. Jumlah piksel yang terdapat dalam sebuah monitor dapat kita ketahui dari resolusinya.
Resolusi maksimum yang disediakan oleh monitor adalah 1024x768, maka jumlah pixel yang ada dalam layar monitor tersebut adalah 786432 piksel. Semakin tinggi jumlah piksel yang tersedia dalam monitor, semakin tajam gambar yang mampu ditampilkan oleh monitor tersebut.
Terimakasih telah membaca esay saya semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan anda. Bagi yang telah membaca dan ingin merevisi artikel ini sangat dipersilahkan demi pengetahuan yang lebih berkembang.

DAFTAR PUSTAKA
Aihtdikh, J. (2011) Berkas:Vector Video Standards5.svg, [Online]. Tersedia :
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Vector_Video_Standards5.svg. [23 Juni 2016]
Samulo, A. (2010) Komputer Pribadi, [Online]. Tersedia :
Hakim, Z. (2013) Standard Resolusi Layar Komputer, [Online]. Tersedia :
http://www.zainalhakim.web.id/standard-resolusi-layar-komputer.html.[26 Juni 2016]
Agni. (2010) Penemu Monitor CRT dan LCD.[Online] Tersedia :
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100522182035AAPfKzy.  [26 Juni 2016]
Yasetara. (2014) Aspek Rasio Dalam Produksi Film, [Online]. Tersedia :
Bgwhite. (2016) History of display technology, [Online] Tersedia:
https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=History_of_display_technology&action=history. [26 Juni 2016]
Dendy. (2015) PAL, [Online].Tersedia :
Iman, R. (2012) Tentang EGA, CGA, VGA Dan Svga, [Online]. Tersedia :
http://rahmat-iman8.blogspot.co.id/ [26 Juni 2016]
Phinsti, B. (2015) Mengenal Resolusi Layar dan Macam-Macamnya, [Online]. Tersedia:http://biyankati.blogspot.co.id/2015/12/mengenal-resolusi-layar-dan-macam.html. [26 Juni 2016].



Sabtu, 16 November 2013

Philiphin Typhoon Haiyan

Terlah terjadi sebuah musibah alam yaitu Badai Haiyan kepada negara tetangga kita yakni Philipina, dimana semua warga disana yang wilayahnya terkena bencana alam tersebut sekarang alam meraka menjadi hancur. banyal warga warga yang mengungsi karena rumah meraka hancur terbnawa oleh dampak Badai tersebut.

Badai ini adalah termasuk badai terbesar se-Asia dimana Badai ini adalah cukup memakan korban yang sangat banyak dan menjadi perhatian khusus. Badai ini terjadi akibat pergantian cuaca yang tidak menentu dan keajaiban Tuhan.

Badai ini  berlansung cukup lama, bahkan hari demi hari Badai ini tak kunjung henti, sekian semoga bermanfaat dan bila ada yang salah mohon untuk di benarkan. Wasslam-pengetik Yadi Heryadi

http://www.economist.com/news/leaders/21589883-responding-disaster-essential-so-preparing-next-stress-test

Minggu, 04 November 2012

MULTIMEDIA


'Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia game.
Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.
Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara). Dalam perkembangannya multimedia mencakup juga kinetik (gerak) dan bau yang merupakan konsupsi indra penciuman. Multimedia mulai memasukkan unsur kinetik sejak diaplikasikan pada pertunjukan film 3 dimensi yang digabungkan dengan gerakan pada kursi tempat duduk penonton. Kinetik dan film 3 dimensi membangkitkan sense realistis.
Bau mulai menjadi bagian dari multimedia sejak ditemukan teknologi reproduksi bau melalui telekomunikasi. Dengan perangkat input pendeteksi bau, seorang operator dapat mengirimkan hasildigitizing bau tersebut melalui internet. Komputer penerima harus menyediakan perangkat output berupa mesin reproduksi bau. Mesin reproduksi bau ini mencampurkan berbagai jenis bahan bau yang setelah dicampur menghasilkan output berupa bau yang mirip dengan data yang dikirim dari internet. Dengan menganalogikan dengan printer, alat ini menjadikan feromon-feromor bau sebagai pengganti tinta. Output bukan berupa cetakan melainkan aroma.

Senin, 30 Januari 2012

10 HASIL KONFERENSI ASIA AFRIKA

  Dalam komunike terakhir itu diantaranya dinyatakan bahwa Konferensi Asia Afrika telah meninjau soal-soal mengenai kepentingan bersama negara-negara Asia dan Afrika dan telah merundingkan cara-cara bagaimana rakyat negara-negara ini dapat bekerja sama dengan lebih erat di bidang ekonomi, kebudayaan, dan politik. Yang paling mashur dari hasil konferensi ini ialah apa yang kemudian dinamakan Dasa Sila Bandung, yaitu suatu pernyataan politik berisi prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan perdamaian dan kerja sama dunia. Kesepuluh prinsip itu ialah :
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta azas-azas yang termuat dalam piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa-bangsa.
3. Mengakui persamaan semua suku-suku bangsa dan persamaan
    semua bangsa-bangsa besar maupun kecil.
4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal¬
    soal dalam negeri negara lain.
5. Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendirian atau secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB.
6. a. Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertaha¬
        nan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu          dari negara-negara besar.
    b. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
7. Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik sesuatu negara.
8. Menyelesaikan segala perselisihan-perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrase atau penyelesaian hakim atau pun lain-lain cara damai lagi menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai dengan Piagam PBB.
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasio-nal.


3.8 Penutup
    Dalam penutup komunike terakhir dinyatakan bahwa Konferensi Asia Afrika menganjurkan supaya kelima negara penyelenggara mempertimbangkan untuk diadakan pertemuan berikutnya dari konferensi ini, dengan meminta pendapat negara-negara peserta lainnya. Tetapi usaha untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika kedua selalu mengalami hambatan yang sulit diatasi. Tatkala usaha itu hampir terwujud (1964), tiba-tiba di negara tuan rumah (Aljazair) terjadi pergantian pemerintahan, sehingga konferensi itu tidak jadi.
    Konferensi Asia Afrika di Bandung, telah berhasil menggalang persatuan dan kerja sama di antara negara-negara Asia dan Afrika, baik dalam menghadapi masalah internasional maupun masalah regional. Konferensi serupa bagi kalangan tertentu di Asia dan Afrika beberapa kali diadakan pula, seperti Konferensi Wartawan Asia Afrika, Konferensi Islam Asia Afrika, Konferensi Pengarang Asia Afrika, dan Konferensi Mahasiswa Asia Afrika.
   
    Konferensi Asia Afrika telah membakar semangat dan menambah kekuatan moral para pejuang bangsa-bangsa Asia dan Afrika yang pada masa itu tengah memperjuangkan kemerdekaan tanah air mereka, sehingga kemudian lahirlah sejumlah negara merdeka di benua Asia dan Afrika. Semua itu menandakan bahwa cita-cita dan semangat Dasa Sila Bandung semakin merasuk ke dalam tubuh bangsa-bangsa Asia dan Afrika.
   
    Jiwa Bandung dengan Dasa Silanya telah mengubah pandangan dunia tentang hubungan internasional. Bandung telah melahirkan faham Dunia Ketiga atau "Non-Aligned' terhadap Dunia Pertamanya Washington dan Dunia Keduanya Moscow. Jiwa Bandung telah mengubah juga struktur Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Forum PBB bukan lagi forum eksklusif Barat atau Timur.
   
    Sebagai penutup uraian singkat ini, dikutip bagian terakhir pidato penutupan Ketua Konferensi Asia Afrika sebagai berikut
"May we continue on the way we have taken together and may the Bandung Conference stay as a beacon guiding the future progress of Asia and Africa".
("Semoga kita dapat meneruskan perjalanan kita di atas jalan yang telah kita pilih bersama-sama dan semoga Konferensi Bandung ini tetap tegak sebagai sebuah mercusuar yang membimbing kemajuan di masa depan dari Asia dan Afrika").

Sumber: Panduan Museum Konperensi Asia Afrika, Departemen Luar Negeri RI Direktorat Jenderal Informasi, Diplomasi Publik, Dan Perjanjian Internasional Museum Konperensi Asia Afrika, 2004

PELAKSANA KONFERENSI




 Pelaksanaan Konferensi
    Pada hari Senin 18 April 1955, sejak fajar menyingsing telah tampak kesibukan di Kota Bandung untuk menyambut pembukaan Konferensi Asia Afrika. Sejak pukul 07.00 WIB kedua tepi sepanjang Jalan Asia Afrika dari mulai depan Hotel Preanger sampai dengan kantor pos, penuh sesak oleh rakyat yang ingin menyambut dan menyaksikan para tamu dari berbagai negara. Sementara para petugas keamanan yang terdiri dari tentara dan polisi telah siap di tempat tugas mereka untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
   
    Sekitar pukul 08.30 WIB, para delegasi dari berbagai negara berjalan meninggalkan Hotel Homann dan Hotel Preanger menuju Gedung Merdeka secara berkelompok untuk menghadiri pembukaan Konferensi Asia Afrika. Banyak di antara mereka memakai pakaian nasional masing-masing yang beraneka corak dan wama. Mereka disambut hangat oleh rakyat yang berderet disepanjang Jalan Asia Afrika dengan tepuk tangan dan sorak sorai riang gembira. Perjalanan para delegasi dari Hotel Homann dan Hotel Preanger ini kemudian dikenal dengan nama Langkah Bersejarah (The Bandung Walks). Kira-kira pukul 09.00 WIB, semua delegasi masuk ke dalam Gedung Merdeka.
   
    Tak lama kemudian rombongan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta, tiba di depan Gedung Merdeka dan disambut oleh rakyat dengan sorak-sorai dan pekik "merdeka". Di depan pintu gerbang Gedung Merdeka kedua pucuk pimpinan pemerintah Indonesia itu disambut oleh lima Perdana Menteri negara sponsor. Setelah diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia : "Indonesia Raya", maka Presiden RI Ir. Soekarno mengucapkan pidato pembukaan yang berjudul "LET A NEW ASIA AND NEW AFRICA BE BORN" (Lahirlah Asia Baru dan Afrika Baru) pada pukul 10.20 WIB.

    Dalam kesempatan tersebut Presiden RI Ir. Soekarno menyatakan bahwa kita, peserta konferensi, berasal dari kebangsaan yang berlainan, begitu pula latar belakang sosial dan budaya, agama, sistem politik, bahkan warna kulit pun berbeda-beda. Meskipun demikian, kita dapat bersatu, dipersatukan oleh pengalaman pahit yang sama akibat kolonialisme, oleh ketetapan hati yang sama dalam usaha mempertahankan dan memperkokoh perdamaian dunia. Pada bagian akhir pidatonya beliau mengatakan
"I hope that it will give evidence of the fact that we, Asian and African leaders, understand that Asia and Africa can prosper only when they are united, and that even the safety of the world at large can not be safeguarded without a united Asia-Africa. I hope that it conference will give guidance to mankind, will point out to mankind the way which it must take to attain safety and peace. I hope that it will give evidence that Asia and Africa have been reborn, that a New Asia and New Africa have been born !"
("Saya berharap konferensi ini akan menegaskan kenyataan, bahwa kita, pemimpin pemimpin Asia dan Afrika, mengerti bahwa Asia dan Afrika hanya dapat menjadi sejahtera, apabila mereka bersatu, dan bahkan keamanan seluruh dunia tanpa persatuan Asia-Afrika tidak akan terjamin. Saya harap konferensi ini akan memberikan pedoman kepada umat manusia, akan menunjukkan kepada umat manusia jalan yang harus ditempuhnya untuk mencapai keselamatan dan perdamaian. Saya berharap, bahwa akan menjadi kenyataan, bahwa Asia dan Afrika telah lahir kembali. Ya, lebih dari itu, bahwa Asia Baru dan Afrika Baru telah lahir!")

    Pidato Presiden RI Ir. Soekarno berhasil menarik perhatian, mempesona, dan mempengaruhi hadirin, terbukti dengan adanya usul Perdana Menteri India yang didukung oleh semua peserta konferensi untuk mengirimkan pesan ucapan terimakasih kepada Presiden atas pidato pembukaannya.

    Pada pukul 10.45 WIB., Presiden RI Ir. Soekarno mengakhiri pidatonya, dan selanjutnya bersama rombongan meninggalkan ruangan. Perdana Menteri Indonesia, sebagai pimpinan sidang sementara, membuka sidang kembali. Atas usul Ketua Delegasi Mesir (Perdana Menteri Gamal Abdel Nasser) yang kemudian disetujui oleh pimpinan delegasi-delegasi : Republik Rakyat Cina, Yordania, dan Filipina, serta karena tidak ada calon lain yang diusulkan, maka secara aklamasi Perdana Menteri Indonesia terpilih sebagai ketua konferensi. Selain itu, Ketua Sekretariat Bersama Konferensi, Roeslan Abdulgani dipilih sebagai Sekretaris Jenderal Konferensi.

    Kelancaran pemilihan pimpinan konferensi dan acara-acara sidang selanjutnya dimungkinkan oleh adanya pertemuan informal terlebih dahulu di antara para pimpinan delegasi negara sponsor dan negara peserta sebelum konferensi dimulai (16 dan 17 April 1955). Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan yang bertalian dengan prosedur acara, pimpinan konferensi, dan lain-lain yang dipandang perlu. Beberapa kesepakatan itu antara lain bahwa prosedur dan acara konferensi ditempuh dengan sesederhana mungkin.

    Dalam memutuskan sesuatu akan ditempuh sistem musyawarah dan mufakat (sistem konsensus) dan untuk menghemat waktu tidak diadakan pidato sambutan delegasi. Perdana Menteri Indonesia akan dipilih sebagai ketua konferensi. Sidang konferensi terdiri atas sidang terbuka untuk umum dan sidang tertutup hanya bagi peserta konferensi. Dibentuk tiga komite, yaitu Komite Politik, Komite Ekonomi, dan Komite Kebudayaan. Semua kesepakatan tersebut selanjutnya disetujui oleh sidang dan susunan pimpinan konferensi adalah sebagai berikut :
Ketua Konferensi    : Mr. Ali Sastroamidjojo, Perdana Menteri Indonesia
Ketua Komite Politik    Mr. Ali Sastroamidjojo, Perdana Menteri Indonesia
Ketua Komite Ekonomi    : Prof. Ir. Roosseno,
Menteri Perekonomian Indonesia
Ketua Komite Kebudayaan : Mr. Moh. Yamin,
Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Indonesia

    Dalam sidang-sidang selanjutnya muncul beberapa kesulitan yang bisa diduga sebelumnya. Kesulitan-kesulitan itu terutama terjadi dalam sidang-sidang Komite Politik. Perbedaan-perbedaan pandangan politik dan masalah-masalah yang dihadapi antara negara-negara Asia Afrika muncul ke permukaan, bahkan sampai pada tahap yang agak panas.
    Namun berkat sikap yang bijaksana dari pimpinan sidang serta hidupnya rasa toleransi dan kekeluargaan di antara peserta konferensi, maka jalan buntu selalu dapat dihindari dan pertemuan yang berlarut¬larut dapat diakhiri.
   
    Setelah melalui sidang-sidang yang menegangkan dan melelahkan selama satu minggu, maka pada pukul 19.00 WIB. (terlambat dari yang direncanakan) tanggal 24 April 1955 Sidang Umum terakhir Konferensi Asia Afrika dibuka. Dalam Sidang Umum itu dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Konferensi rumusan pemyataan dari tiap-tiap panitia sebagai hasil konferensi. Sidang Umum menyetujui seluruh pemyataan tersebut. Kemudian sidang dilanjutkan dengan pidato sambutan para ketua delegasi. Setelah itu, Ketua Konferensi menyampaikan pidato penutupan dan menyatakan bahwa Konferensi Asia Afrika ditutup.

STRUKTUR ORGANISASI PANITIA PENYELENGARA

 Struktur Organisasi Panitia Pelaksana


    Dalam persiapan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika, Indonesia membentuk sekretariat konferensi yang diwakili oleh negara-negara penyelenggara.
   
    Guna mewujudkan keputusan-keputusan Konferensi Bogor, segera dibentuk Sekretariat Bersama (Joint Secretariat) oleh lima negara penyelenggara. Indonesia diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Roeslan Abdul Gani yang juga menjadi ketua badan itu, dan 4 (empat) negara lainnya diwakili oleh Kepala¬kepala Perwakilan mereka masing-masing di Jakarta, yaitu U Mya Sein dari Birma, M. Saravanamuttu dari Srilanka, B.F.H.B. Tyobji dari India, dan Choudhri Khaliquzzaman dari Pakistan. Di dalam Sekretariat Bersama itu terdapat 10 (sepuluh) orang staf yang melaksanakan pekerjaan sehari-hari, terdiri atas 2 (dua) orang dari Birma, seorang dari Srilanka, 2 (dua) orang dari India, 4 (empat) orang dari Indonesia, dan seorang dari Pakistan. Selain itu terdapat pula 4 (empat) komite terdiri atas Komite Politik, Komite Ekonomi, Komite Sosial, Komite Kebudayaan. Selain itu, ada pula panitia yang menangani bidang¬bidang : keuangan, perlengkapan, dan pers. Pemerintah Indonesia sendiri pada tanggal 11 Januari 1955 membentuk Panitia Interdepartemental (Interdepartemental Committee) yang diketuai oleh Sekretaris Jenderal SekretariatBersama dengan anggota-anggota dan penasehatnya berasal dari berbagai departemen guna membantu persiapan-persiapan konferensi itu. Di Bandung, tempat diadakannya konferensi, dibentuk Panitia Setempat (Local Committee) pada tanggal 3 Januari 1955 dengan ketuanya Sanusi Hardjadinata, Gubernur Jawa Barat. Panitia Setempat bertugas mempersiapkan dan melayani soal-soal yang bertalian dengan akomodasi, logistik, transport, kesehatan, komunikasi, keamanan, hiburan, protokol, penerangan, dan lain-lain.

DIAGRAM ORGANISASI KONPERENSI ASIA AFRIKA
Pemerintah    I    25 Negara Peserta    I
Republik Indonesia
I    Sekretaris Bersama    I
I    Protokol    I
Panitia
Interdepartmental    Panitia Lokal di
di Jakarta    Bandung

    Gedung Concordia dan Gedung Dana Pensiun dipersiapkan sebagai tempat sidang-sidang konferensi. Hotel Homann, Hotel Preanger, dan 12 (dua belas) hotel lainnya serta perumahan perorangan dan pemerintah dipersiapkan pula sebagai tempat menginap para tamu yang berjumlah 1300 orang. Keperluan transport dilayani oleh 143 mobil, 30 taksi, 20 bus, dengan jumlah 230 orang sopir dan 350 ton bensin tiap hari serta cadangan 175 ton bensin.
   
    Dalam kesempatan memeriksa persiapan-persiapan terakhir di Bandung pada tanggal 17 April 1955, Presiden RI Soekarno meresmikan penggantian nama Gedung Concordia menjadi Gedung Merdeka, Gedung Dana Pensiun menjadi Gedung Dwi Warna, dan sebagian Jalan Raya Timur menjadi Jalan Asia Afrika. Penggantian nama tersebut dimaksudkan untuk lebih menyemarakkan konferensi dan menciptakan suasana konferensi yang sesuai dengan tujuan konferensi.
   
    Pada tanggal 15 Januari 1955, surat undangan Konferensi Asia Afrika dikirimkan kepada kepala pemerintahan 25 (dua puluh lima) negara Asia dan Afrika. Dari seluruh negara yang diundang hanya satu negara yang menolak undangan itu, yaitu Federasi Afrika Tengah (Central African Federation), karena memang negara itu masih dikuasai oleh orang-orang bekas penjajahnya. Sedangkan 24 (dua puluh empat) negara lainnya menerima baik undangan itu, meskipun pada mulanya ada negara yang masih ragu-ragu. Sebagian besar delegasi peserta konferensi tiba di Bandung lewat Jakarta pada tanggal 16 April 1955.